• +62 812-8977-2256

  • info@mikti.id

ENG
ID
  • January 30, 2024
  • Fathur Rahman

Bekerja Secara Remote Akan Menjadi Tren Di Startup Indonesia

Dikarenakan pandemi yang belum juga reda, perusahaan rintisan (startup) di Indonesia diprediksi akan menerapkan sistem kerja secara jarak jauh atau remote sampai waktu yang belum dapat ditentukan.

Dikarenakan pandemi yang belum juga reda, perusahaan rintisan (startup) di Indonesia diprediksi akan menerapkan sistem kerja secara jarak jauh atau remote sampai waktu yang belum dapat ditentukan. Pasalnya, sistem bekerja secara remote dinilai dapat memberikan keuntungan bagi startup, baik secara finansial maupun psikologi perusahaan. Berdasarkan laporan Gartner yang diterbitkan pada 30 Maret 2020, sebanyak 74 persen perusahaan di dunia telah memiliki rencana untuk menerapkan sistem kerja  secara permanen setelah pandemi virus corona (Covid-19).

Saga Iqranegara selaku pendiri Asosiasi Digital Kreatif Indonesia (Aditif) mengatakan bahwa startup merupakan tipe perusahaan yang paling siap untuk menerapkan sistem kerja remote karena secara natural sebagian besar pekerjaan bisa dilakukan jarak jauh. Meskipun tidak seluruh hal dapat dilakukan dari rumah, namun hal ini paling memungkinkan untuk dilakukan. Hal ini juga dikemukakan oleh Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (Atsindo) Handito Jeowono mengatakan bekerja secara remote dapat menjadi solusi untuk startup menghemat pengeluaran perusahaan, terutama untuk bertahan pada masa pandemi ini.

Selain itu, pekerja milenial menyukai fleksibilitas berdasarkan survei yang dilakukan oleh perusahaan konsultan dan audit internasional Deloitte terhadap 7.700 pekerja milenial yang lahir setelah tahun 1982 di 29 negara termasuk Indonesia, lulusan universitas dan bekerja full time di perusahaan swasta mengungkap bahwa 75% responden ingin memulai atau lebih sering bekerja dari rumah atau tempat lain karena mereka merasa lebih produktif. Sementara itu, 43 persen sudah melakukan kerja secara remote. Pekerja di perusahaan Startup adalah generasi milenial yang menganut nilai work life balance. Mereka ingin menyelesaika tugas pekerjaan nya secara efesien dan efektif tanpa mengalami burn out dan juga memiliki waktu untuk keluarga serta hobi.

Oleh karena itu, didukung dengan perkembangan teknologi dan jaringan internet yang menjadi hal utama untuk dapat melakukan pekerjaan secara remote. Dengan kemampuan melakukan video call, sharing data lewat internet, para pekerja tidak perlu selalu bertemu untuk melakukan rapat dan mengerjakan pekerjaannya. Meskipun belum diseluruh daerah di Indonesia dapat menerapkan bekerja secara remote sepenuhnya diakibatkan kondisi topografi di Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Diharapkan kedepannya hal itu dapat teratasi dengan berbagai usaha yang dilakukan pemerintah dalam pemerataan jaringan internet di Indonesia.